Kamis, 18 April 2013

Ciri-ciri Umum Kerusakan Komponen Laptop

Sebagai orang yang sibuk dengan pekerjaan kantor ataupun berpergian ke tempat-tempat tertentu, Laptop memang cocok & mudah dibawa kemanapun kita berpergian. tapi disamping mudah dibawa kemanapun, tentu ada saja kerusakan yang dapat kita jumpai, namanya saja barang elektronik :p
Kerusakan komponen tersebut tentu akan sangat mengganggu kegiatan kita saat menggunakan laptop. Disini saya akan membahas beberapa solusi yang dapat kita lakukan jika laptop kita bermasalah. adapun beberapa masalah yang dapat kita jumpa saat menggunakan laptop tersebut seperti :
1. Kerusakan LCD

Layar tidak tampil gambar, menyala tapi keluar garis-garis vertikal, tampak blok hitam, dan gambar tidak simetris / acak.
Solusi : Matikan laptop dengan hard turn off (tekan tombol power sampai mati), lalu lepas baterai dan kabel chargernya, terus tekan tombol power off beberapa detik untuk menghilangkan muatan kapasitansi, terus pasang baterai dan kabelnya lagi, nyalakan laptop. Jika masih muncul, maka kemungkinan ada kerusakan hardware, coba cek dulu konektor ataupun soket-soket yang berhubungan dengan monitor atau sebaiknya bawa ke service center resmi.

2. Kerusakan Keyboard

Beberapa tombol tidak berfungsi, keluar bunyi beep panjang pada saat laptop dinyalakan, cursor berjalan tidak stabil / bergerak sendiri.
Kerusakan yang lebih parah biasanya terjadi konslet dan ini menyebabkan Laptop / Notebook setelah booting, restart-restart terus.
Solusi : Coba bongkar keyboard laptop, bersihkan dengan penyedot debu, atau bila anda sanggup bongkar semua dan periksa apakah ada circuit yang putus atau ada kotoran yang menempel, bila sudah circuit laptop ada yang putus anda terpaksa beli keyboard yang baru

3. Kerusakan RAM

Pada saat dihidupkan tidak tampak tampilan sama sekali, blue screen pada saat mulai loading Operating System. Bisa juga keluar suara beep berulang-ulang.
Solusi : Cabut RAM laptop, bersihkan dan pasang lagi, apabila tidak bisa juga, coba ganti dengan memory yang baru.

4. Kerusakan Motherboard / IC regulator

Dihidupkan agak sulit, baterai tidak mau discharge, Mati Total. Indikator charger menyala, setelah dicarge lampu indikator pada charger mati (konslet). Berarti terjadi arus balik pada powernya. Kerusakan ini sering terjadi. kerusakan ini terjadi biasanya pada chipset
Solusi : periksa di sekitarnya apakah ada kapasitor yang mengembung, segera ganti kalau anda sanggup menggantinya atau bawa ke tempat service
Chipset terlalu panas, berarti overheat dan chipset tersebut sudah rusak, anda bawa ke service center
Periksa juga dibagian Circuit power supply, apakah ada jalur circuit yang putus atau komponen yang hangus

5. Kerusakan Charger

Batere tidak mau di charge, tidak ada indikator masuk power, laptop di charge posisi hidup malah kemudian mati. Layar bergetar tidak stabil.
Solusi : Bila anda mampu bongkar dan coba ganti komponen yang rusak di dalam charger tesebut, bisanya kerusakan pada dioda, transistor atau capasitor

6. Kerusakan Hardisk

Loading data / System lambat, berbunyi tidak normal, tidak bisa masuk windows, belum sampai login windows sudah restart sendiri, Tidak terdeteksi. beberapa penyebabnya:
  • Kemungkinan bila pembacaan data lambat, hardisk anda sudah melemah, dimana tidak sanggup lagi memutar piringan data atau head tidak bisa cepat membaca data pada piringan tersebut
  • Bila sering restart, kemungkinan hardisk sudah ada bad sector sehingga, saat system membaca file system dan tidak ditemukan, maka system akan restart
  • Tidak terdetek, kemungkinan power circuit pada hdd sudah rusak atau frimewarenya rusak sehingga hdd tidak terdetek oleh bios
Solusi : periksa hubungan hardisk dengan soket. periksa apakah hdd terdengar bunyi keras, bila terdengar bunyi keras dan berisik maka kemungkinan ada bad sector. 
Segera backup data anda, sebelum hardisk anda mati total, dan siapkan hardisk baru.

7. Kerusakan Chipset/VGA

Layar tidak tampil, Layar Putih, garis garis warna tidak beraturan.
Solusi : kerusakan ini tidak dapat diperbaiki secara manual, anda segara bawa ke cervice center terdekat

8. Laptop Panas/Overheat

Langsung ke pokok permasalahan OVERHEATING atau laptop panas / suhu laptop tidak stabil yang menyebabkan laptop mati mendadak.
Kondisi laptop :
- Menyala Normal
- CPU Usage 90%-100%
- suhu laptop 60 - 90 derajat Celcius
- 10 Menit - 1 Jam atau Lebih MATI Mendadak
Laptop panas / overheat bisa dikarenakan ventilasi untuk aliran udara dan kipas pendingin tersumbat debu untuk itu kita akan membersihkannya. Sebelum masuk ke cara penanganannya, sebaiknya untuk melakukan ini di dampingi oleh orang yang ahli dibidangnya atau kalau kamu merasa telah berpengalaman simak langkah penanganannya baik baik :
- Buka Laptop / Bongkar Laptop Total
- Bersihkan Fan dari debu
- Bila Pasta / Thermal Kering, Ganti dengan Thermal paste Yang Baru

9. Masalah Port dan Konektor Power

Masalah ini juga sering terjadi. Hal ini diakibatkan oleh retaknya solderan yang ada di konektor ataupun port tersebut. Retaknya solderan disebabkan oleh panas dan umur dari laptop itu sendiri.
Solusinya adalah melakukan solder ulang terhadap bagian yang mengalami keretakan solderan

10. Ciri-ciri Kerusakan Baterai Laptop

- Laptop mendeteksi baterai tetapi mati ketika AC adaptor dicabut.
Bila Anda memindahkan kursor panah diatas ikon baterai ketika laptop terhubung ke adaptor AC, komputer menunjukkan informasi daya baterai tersisa dan mengatakan "pengisian pengisian baterry sedang terjadi". Kekuatan adonan meteran listrik (jika tersedia) juga menunjukkan bahwa baterai terhubung dan terjadi pengisian. Tapi ... segera setelah Anda cabut adaptor AC, laptop mati sepenuhnya.
Kemungkinan masalah:
  1. Posisi Baterai tidak masuk dengan benar. Coba hubungkan kembali baterai.
  2. Kontak baterai terdapat kotoran atau teroksidasi dan baterai tidak terhubungan dengan baik pada motherboard. Coba menghubungkan kembali baterai beberapa kali.
  3. Jika memasang kembali baterai tidak membantu, kemungkinan besar baterai yang buruk alias uzur dan harus diganti.
  4. Jika anda mengganti baterai tapi masalahnya masih ada. Rupanya sirkuit pengisian baterai telah rusak. Dalam hal ini seluruh motherboard harus diganti (atau diperbaiki).

- Baterai tidak terdeteksi oleh laptop.
Baterai terpasang dan kau tahu itu terhubung dengan benar tetapi ada sebuah salib merah pada ikon baterai. Jika Anda memindahkan panah kursor di atas ikon baterai, ia mengatakan "baterai tidak terdeteksi".
Kemungkinan masalah:
  1. Kemungkinan besar baterai yang buruk. Anda memiliki kesempatan sangat baik untuk memperbaiki masalah ini dengan mengganti baterai.
  2. Jika mengganti baterai tidak membantu, ini adalah motherboard kegagalan terkait. Motherboard harus diganti (atau diperbaiki pada tingkat komponen).

- Pemakaian/Penggunaan/Discharge baterai yang sangat cepat setelah mencapai beberapa titik kritis.
Baterai terdeteksi oleh laptop dan indikator level menunjuk ke 100%. Saat Anda mencabut adaptor AC, diperlukan waktu normal untuk debit/pengisian sampai beberapa titik kritis (katakanlah 80%) tetapi setelah itu pemakaian/penggunaan/discharge baterai sangat cepat ke level 0%.
Kemungkinan masalah:
Ini adalah kerusakan baterai. Kondisi baterai buruk dan harus diganti.

- Pengisian/Charge Baterai hanya terjadi jika steker listrik posisi yang benar.
Anda harus menggoyangkan steker listrik untuk dapat mengisi baterai. Setelah Anda menemukan posisi yang tepat, baru baterai mengisi dengan benar.
Kemungkinan masalah:
  1. Adaptor AC gagal. Adaptor AC kabel listrik rusak. Anda dapat menguji adaptor AC dengan voltmeter.
  2. Jika adaptor AC bekerja dengan baik, kemungkinan besar ini adalah kekuatan jack (konektor yang Anda pasang diadaptor daya) mengalami kegagalan. Dalam hal ini colokan listrik harus diganti. Pada beberapa model laptop colokan listrik tidak disolder ke motherboard, itu hanya melekat dan memanfaatkan kekuatan soket.
Dalam hal ini, Anda dapat mencabut colokan listrik dari motherboard yang rusak dan menggantinya dengan yang baru.


Demikian post ini saya buat, post ini sebagai gambaran keadaan yang sering terjadi, kerusakan komponen laptop tergantung dari cara menggunakan laptop itu sendiri oleh si pengguna/sipemakai
SEKIAN & TERIMA KASIH

Sabtu, 06 April 2013

Kenapa Harus Pakai PSU Pure?

Kok musti pakai Power Supply Unit yang "Pure" sih? kan pakai PSU yang biasa Komputer juga tetep bisa nyala tuh. Penting gak sih PSU yang "Pure"?

Tidak banyak yang tahu apa itu PSU. PSU adalah komponen pada PC yang memberikan tenaga bagi kehidupan Komputer PC. Komputer PC yang saya maksud di sini adalah Desktop. Kenapa tidak banyak yang tahu? karena pada umumnya orang-orang tidak akan membeli PSU secara "Spesifik". PSU diperoleh saat orang membeli casing untuk PC mereka. Orang-orang hanya terpatok pada processor, besarnya RAM, dan besarnya hardisk. Kemudia VGA dan Casing menjadi hal yang selanjutnya ada di pikiran. Sangat jarang orang menaruh perhatian pada PSU. Ironisnya, PSU yang di bundling dengan Casing, sebagian besar memiliki kualitas seadanya, padahal PSU memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjaga pasokan listrik ke komponen-komponen PC sesuai dengan kebutuhan. 
Kasus yang paling sering muncul adalah, PSU tidak mampu memasok listrik sesuai permintaan PC dan power failure pun terjadi. Tidak jarang PC menjadi rusak dan banyak juga orang kehilangan data-data penting dari kejadian ini. 
nah, dengan begitu pentingnya peran PSU, pada post ini saya akan berikan tips dalam memilih PSU. Tips yang ada di sini cukup 3 saja, benar hanya 3 tips mudah. Mau 100? saya jadi capek ngetik bro -_- . Ok langsung saja...
  • alokasikan 10% budget komputer untuk membeli Pure PSU. Misalnya anda ingin membeli seperangkat PC seharga 4 juta rupiah, maka paling tidak siapkan 400 ribu untuk membeli Pure PSU.
  • hitung kebutuhan daya PC anda. daya yang mampu diberikan oleh PSU setidaknya harus cukup untuk PC anda. 
  • pilihlah PSU yang bagus. cara gampang mengetahui PSU yang bagus adalah dengan melihat kemasan PSU tersebut terdapat logo "80 Plus"
Saya rasa dari ketiga tips di atas yang ketiga lah yang sulit karena kita tidak tahu bagaimana sih PSU yang bagus itu, walaupun ada logo "80 Plus" tapi kita tetap harus lebih teliti dengan kemampuan PSU tersebut, tidak hanya terpatok pada logo "80 Plus" saja. Di bawah ini akan saya jelaskan beberapa hal bagaimana menentukan bagus atau tidaknya sebuah PSU. Saya bukanlah seorang expert, namun setidaknya uraian ini akan memberikan sedikit pencerahan. Bagus atau tidaknya paling mudah dilihat dari Spesifikasi PSU tersebut, kemudian validasi dari spesifikasi PSU itu. Spesifikasi PSU dapat berupa besarnya daya, power factor, Arus, Voltase, efisiensi, rail, ripple, dan yang lainya.

1. Daya Nyata (apparent)
Daya nyata merupakan daya secara nyata hasil produksi dari besarnya voltase (volt) dan juga kuat arus (ampere). Daya nyata dinyatakan dengan VA (volt ampere). Daya nyata ini bukanlah nilai yang sesungguhnya dikonsumsi oleh perangkat yang kita gunakan.
2. Daya Sesungguhnya (real
Daya real merupakan daya yang sesungguhnya dikonsumsi oleh perangkat. daya real nilainya lebih kecil dari pada daya nyata. ke mana selisih daya nya? Dari hubungan terlarang antara real power dan apparent power ini memunculkan yang namanya power factor (pf). secara singkat, pf adalah perbandingan antara Watt terhadap VA dengan nilai 0 < pf < 1. Bila pf = 1 artinya adalah tidak ada daya yang terbuang karena watt = va. Nah, watt inilah yang menentukan besarnya kemampuan PSU sehingga sesuai dengan perkiraan kebutuhan daya PC yang sudah anda hitung sebelumnya. Misalnya penghitungan daya PC anda membutuhkan 400 W maka belilah PSU dengan kemampuan 400 W, bukan 400 VA
3. Power Factor Correction (PFC)
PFC adalah kemampuan untuk memperbaiki besarnya power factor. Secara umum, PSU tanpa PFC akan menghasilkan nilai pf antara 0.5 sampai 0.7. untuk passive PFC akan menghasilkasn pf antara 0.7 – 0.8 dan untuk Active PFC menghasilkan pf sampai dengan 0.99. Kenapa pf begitu penting? pada negara yang melakukan billing dengan menggunakan besaran VA, maka akan lebih baik bila nilai pf sebesar mungkin. simulasinya adalah sebagai berikut:
- setrika A 300 watt dengan pf 0.7 menghasilkan 428.57 VA
- setrika B 300 watt dengan pf 0.9 menghasilkan 333.33 VA misalkan harga listrik adalah Rp.100,- / VA / detik maka setrika A harus membayar lebih mahal daripada setrika B. Berbeda jika listrik dihitung dalam watt, Rp.100,- / watt / detik maka yang harus dibayar setrika A sama dengan setrika B.
4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan antara besarnya energi yang dihasilkan terhadap energi yang digunakan (out/in) dalam satuan yang sama. PSU ideal memiliki efisiensi 100% yang artinya tidak ada energi yang terbuang. Saat ini kategori PSU yang baik adalah memiliki efisiensi >80%. Misalnya PSU A memerlukan daya 500W (PLN) untuk menghasilkan 400 W yang dibutuhkan oleh PC, maka efisiensi PSU A adalah 400/500 = 80% Rippleripple adalah fluktuasi pada besar arus listrik. Arus listrik yang digunakan dalam perangkat elektronik (termasuk PC) adalah DC (direct current), bukan AC (alternate current). Secara ideal DC memiliki besar yang tetap sepajang waktu, ripple yang dimaksud di sini adalah fluktuasi kecil pada DC yang terjadi dalam domain waktu yang kecil. ripple yang terlalu besar dan berlangsung dalam waktu lama dapat merusak perangkat elektronik. PSU dengan ripple <5% bisa dikatakan PSU yang bagus.
5.  RAIL
Rail atau jalur pada PSU saat ini yang penting adalah 3.3 Volt, 5 Volt, dan 12 Volt. Kenapa harus ada RAIL? ini karena setiap perangkat di PC membutuhkan supply tegangan yang berbeda. Saat ini komponen PC paling banyak memanfaatkan tegangan 12 volt, oleh karena itu rail 12 Volt sangatlah penting. PSU yang baik harus memiliki besarnya tegangan yang sesuai dengan rail nya. Misalnya tegangan pada rail 12 Volt haruslah sebesar 12 V juga, tidak boleh 11 V ataupun 13 V! memang secara ketentuan nilai yang ditoleransi adalah sebesar 5%.
a. 12 V, rentang toleransi tegangan 11.4 – 12.6 Volt
b. 5 V, rentang toleransi tegangan 4.75 – 5.25 Volt
c. 3.3 V, rentang toleransi tegangan 3.135 – 3.465 Volt

Arus (ampere) yang mengalir pada setiap rail juga merupakan faktor yang sangat penting. Karena saat ini komponen pada PC memanfaatkan lebih banyak jalur 12 V maka sudah seharusnya jalur 12 V memiliki besar arus yang besar. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
PSU 500 VA pada rail 3.3 V memiliki arus maksimal 30 A = 90.90 VA; pada rail 5 v memiliki arus maksimal 60 A = 300 VA; pada rail 12 V memiliki arus maksimal 9.1 A = 109.1 VA tidak lebih baik dari PSU 500 VA pada rail 3.3 V memiliki arus maksimal 30 A = 90.90 VA, pada rail 5v memiliki arus maksimal 30 A = 150 VA, pada rail 12 V memiliki arus maksimal 21.59 A = 259.1 VA

mengapa? karena komponen sekarang lebih banyak memanfaatkan rail 12 V. Jadi kita juga harus lebih mengukur pembagian daya pada rail PSU tersebut. Bila kita perhatikan, kemampuan PSU mensupply daya secara total adalah penjumlahan dari kemampuan supply daya tiap rail nya. Bagaimana PSU yang baik itu? menurut saya, untuk PSU 400 Watt arus maksimal pada rail 12V paling tidak adalah 23 A untuk PC sekarang.
Selain itu muncul juga istilah single rail dan multi rail. Multi rail, secara singkat adalah PSU yang memiliki rail 12 V lebih dari satu. Misalnya rail 12v1, 12v2, dan 12v3 artinya PSU ini memiliki 3 rail 12V. Hal ini diciptakan agar kabel yang digunakan pada rail 12 V dapat dibagi-bagi sehingga tidak perlu menangani arus yang terlalu tinggi. Nah, mana yang lebih baik antara single rail 12v/75A dengan multi rail 12v1/25A ; 12v2/25A; 12v3/25A??? masih menjadi perdebatan saat ini dengan masing-masing argument nya kalau pengen tau cari saja di google dengan kata kunci “single rail vs multi rail PSU”

6. Protection
Hal yang tidak kalah penting adalah proteksi yang dimiliki oleh sebuah PSU. Proteksi ini secara umum adalah untuk menghindari meledaknya PSU (yang berpotensi kebakaran) karena dipaksa bekerja melebihi kemampuannya. Proteksi ini misalnya Over Power Protection (OPP) dimana PSU akan switched off bila terjadi kelebihan daya, Over Current Protection (OCP) saat terjadi kelebihan arus, Over Voltage Protection (OVP) saat terjadi kelebihan tegangan.

Jadi PSU yang baik itu yang gimana sih? uda baca panjang lebar juga kaga ngerti nih...
PSU yang baik itu adalah PSU yang......
  • Mampu menyediakan daya sesuai spesifikasinya. Misalnya PSU 400W dengan benar dapat menyediakan 400W. inilah yang dinamakan Pure PSU.
  • Memiliki Active PFC sehingga nilai pf mendekati 1
  • Memiliki efisiensi > 80% "80 Plus"
  • Memiliki ripple < 5%
  • Memiliki RAIL yang sesuai spesifikasi tegangan dan arus. ingat, rail 12v yang terpenting untuk saat ini.
  • Toleransi tegangan tiap RAIL adalah 5%
  • Memiliki proteksi yang lengkap
  • Mampu bekerja 100% pada suhu kerjanya.
  • Memiliki konektor yang lengkap dan sesuai kebutuhan.

Harga, Garansi, Sistem Kabel (modular dan non modular) adalah pertimbangan tambahan
Kira-kira itulah hal yang menentukan baik/tidak nya PSU. Lalu muncul pertanyaan bagaimana cara kita mengukur besaran-besaran tersebut? jawabannya sangat sulit, mahal, dan membutuhkan keahlian/skill khusus. Trus???? cara termudah adalah dengan membaca review tentang PSU tersebut dari seorang reviewer handal dan dapat dipercaya.  Kok gitu??? ya, karena saya bukan Oarng yang EXPERT. ingat itu!

Sekian dari saya. Terima Kasih telah membaca ya ^_^

Jumat, 05 April 2013

Kenapa Komputer Harus Shut Down?

Setiap kali kita menggunakan komputer, setelah selesai harus melakukan proses shut Down, tidak boleh langsung dimatikan dengan memutuskan aliran listrik kepada komputer.
Bila kita terlalu sering mematikan komputer dengan cara mematikan hubungan listrik ke komputer tanpa melakukan proses Shut Down, ada beberapa kendala yang akan terjadi :
  • Pada saat proses shutdown komputer akan meregistrasi ulang komponen komputer yang terpakai (digunakan) dan software serta data yang dipakai atau yang di delete. Kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka komponen atau software serta data yang digunakan tidak dapat disimpan kedalam registrasi, sehingga bila terjadi masalah pada komputer maka komputer tidak dapat mengadakan system recofery berdasarkan tanggal atau waktu yang di tetapkan.
  • Pada saat proses shutdown, processor memberikan perintah kepada bios untuk menghentikan segala pekerjaan2 komponen peralatan, sehingga arus atau daya yang terpakai diputus secara normal, tapi kalau kita mematikan langsung maka komponen komputer secara mendadak mati tanpa pemutusan arus secara normal sehingga lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada komponen komputer.
  • Pada saat proses shutdown fan komputer akan bekerja duakali lebih cepat untuk proses pendinginan processor, kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka pendinginan processor tidak bekerja secara normal maka lama-kelamaan processor bisa rusak.
  • Pada saat proses shutdown system memory akan dikosongkan, sehingga pada saat komputer dipakai lagi maka memory sudah benar-benar dalam keadaan refresh, kalau kita mematikan komputer secara langsung maka besar kemungkinan memory bisa rusak.
  • Pada saat proses shutdown hardisk bekerja untuk menyimpan data yang diperintahkan processor serta menyalin data komponen serta software kedalam registrasi komputer, kemudian haed hardisk akan kembali keposisi awal (keposisi tidak membaca hardisk), kalau kita mematikan komputer secara langsung maka selain data komponen dan software tidak tersimpan pada registry, juga posisi head hardisk berada di tengah2 silinder hardisk, sehingga pada saat dihidupkan kembali head komputer dapat merusak silinder hardisk sehingga terjadi Bad sector hardisk, lama kelamaan akan menyebabkan hardisk rusak.

Itulah sebabnya mengapa pada saat proses shutdown komputer lama untuk mati, oleh sebab itu hendaknya mematikan komputer harus melakukan proses shutdown bila kita tidak ingin ada masalah kerusakan pada system komputer kita baik softwarenya maupun hardwarenya. ^_^

Terima Kasih telah mampir di Blog saya :-)
 

Sound Card Dan Cara Kerjanya

Kartu suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3:
  • Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada motherboard komputer.
  • Sound Card Offboard, yaitu sound card yang pemasangannya di slot ISA/PCI pada motherboard. Rata-rata, sekarang sudah menggunakan PCI.
  • Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire.
SOUND BLASTER LIVE
Salah satu contoh sound card yang terbilang sangat sukses di pasaran Indonesia adalah Sound Blaster, dari Creative Labs.
Untuk memainkan musik MIDI, pada awalnya menggunakan teknologi FM Synthesis, namun sekarang sudah menggunakan Wavetable Synthesis Sedangkan untuk urusan digital audio, yang dulunya hanyalah 2 kanal (stereo), sekarang sudah menggunakan 4 atau lebih kanal suara (Surround). Kualitas nya pun sudah meningkat dari 8 bit, kemudian 16 bit, dan sekarang sudah 24 bit, bahkan 32 bit.
 
Cara Kerja
Ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter: Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker. 
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.

Ya itu aja.
-SEKIAN- ^_^